Tulus
Katakan dengan jujur kalau semua yang kau rasa itu
cinta
Katakan juga dengan penuh kasih kalau semua yang
kamu rasa itu sebuah ketulusan
dari lubuk hati yang terdalam...
Dan jangan pernah mengatakan apa yang tidak kamu
rasakan karena cinta bukan sebuah permainan
Demi kesenangan yang kemudian akan menghancurkan
Dan kini ku nyatakan jika kamu adalah pilihan
jika kamu menghendaki maka katakanlah padaku
kalau kamu juga mencintaiku tulus tanpa mengharap
lebih dariku
karna ku tak punya satu lebih untukmu
karena yang kupunya hanya rasa yang sempat hancur
porak pranda tak bersisa
Tolong pangeran ku bangun kembali puing-puing di
setiap relung raga tak berjiwa
bersisakan cinta yang sempat terabaikan
Cintai ku dari hati bukan hanya kata nurani yg kamu
yakini
tapi sungguhpun kamu mengahendaki
aku akan siap menerima rasa yang kamu punya
Penantian
Andaikan rasa itu tak pernah ada
Serpihan-serpihan perasaan kerinduan takan mungkin
tersiratkan terlukiskan
Goresan demi goresan ungkapan kerinduan tertuangkan
dalam secarik kertas bertintakan emas
Sang bidadari mimpi menunggu pangeran datang tuk
menghampiri
namun enggan juga dia kembali...
Butir-butir pasir tertiup angin semilir menuju
pantai terhadang gelombang
menerjang karang, tak juga jadi halang rintang
menanti sang pangeran tersayang...
Aku Nyata Untuk Di Cinta
Mengurai cerita ku dalam kesepian
Menuai kesedihan yang tak dapat lagi ku ungkapkan
Andai aku jadi yang semua orang miliki
Tapi aku hanya bisa bersandar dalam hati tanpa ada
yang bisa mengerti
Atas hati yang kini ku miliki
Atas apa aku hidup mendusta
Sampai air mata habis tak bersisa
Resah ku tlah penuhi tiap relung-rerlung yang tak
lagi berpalung
Tak jua berhujung tak pula bisa bersama jiwa yang
bersisa
Aku hanyalah serpihan karang yang tumbang dalam
bimbang
Aku bukanlah laut yang bisa pasang surut
Dan bukan pula ombak yang bisa menerjang semua
penghalang
Bisakah serpihan karang itu terbebas lepas ke laut
luas sebuah kehidupan
Kehidupan yang selallu mengapitku dengan luka dan
Fatamorgana cinta
Aku tak ingin jadi fatamorgana dalam cinta
Tak pula mau jadi lukisan maya sebuah rasa
Aku nyata,Aku ada
Bisakah engkau merengkuhku wahai insan yang slallu
aku nantikan
Harapan
Terbenam sinar mentari di sore hari, Terbahas semua
makna yang tersimpan
atas tonggak harapan, yang indah belai matamu
sebagai teman mimpiku
walau terkadang ku rasa semu
Semua untaian kata manismu, dimana aku terpesona
atas semuanya
mungkin, di esok hari akan tiba lagi waktuku untuk
ungkapkan kembali rasa ini
yang kesekian kalinya ku berharap dan bermimpi
tentang yang indah bersamamu
walau sesaat namun kan selalu ku rindukan dan
kuharapkan kembali
kata cinta, rasa sayang, yang tulus darimu...
Penantianku
Aku menunggumu di ujung-ujung waktu
Saat mentari pagi tersenyum
dan Saat mentari petang mengayun
Saat hari di telan sang hitam berganti bulan
Adakah kau sadari...?
Kesemua penjuru ku panggil namamu
Bersama angin ku lantunkan nyanyi rindu
Iramaku rincik hujan dan coleteh pengelana
Tiada lelah terus ku mainkan
Adakah kau merasa...?
Kini kepak sayapku mulai lelah
Berharap tentang bayangmu
Tentang indah senyumu, dan tatap matamu
Menhentikan pencarianku tentang apapun
Karena yang ku cari ada di dirimu...!!!
Sudikah kiranya...???
Menanti
Temaram lampu meredup, senyap...
Suara angin menyelusup, sunyi.., serasa mati...
Aku tertuntuk menunggu penuh sangsi,
entah kapan kau datang, aku tak tau...
Malam terasa panjang,
Begitu lambat waktu berjalan,
Berat rasa kepalaku ini, dan mataku...
Entah apa yang terjadi pada mata,
ini tetesan terbuang tak tersisa...
Aku masih tertunduk mengharap
Detak langkah menghampiriku,
tapi kau tak datang.
Kau biarkan aku menanti sendiri
tanpa belas kasih...
Dibalik
Penantian
Penggalan kisah yang menanti
Berjalanlah dalam pelupuk desah…
Yang merayap ditepi dinding hati yang sepi
Berjalanlah demi sepenggal waktu dan sedetik kisah…
Tertuang dalam detik yang berdetak…
Dan rintihan yang terukir dalam detik yang menanti
Merajai sepi yang menepi, ditepi balutan tulang
kisah kasihku
Aku tak pernah terasingkan…
Walaupun terasing telah mengasingkanku
Aku tak pernah terpuruk…
Walaupun keterpurukan telah memurukku
Aku hanya memendang tanpa keinginan untuk melihat
Kosong memang, tapi aku telah menemukan sesuatuku
Kecil memang, tapi dia yang menuntunku menemukan
keindahan.
Rindu
Ketika mata hanya bisa memandang fotomu
Ketika telinga hanya bisa mendengar bisikmu dalam
ponsel
Ketika
Ketika hanya sebuah bayang dirimu
Bayang rindu dihati
Aku rindu sayang
Aku merindu hadirmu
Inginku, Kau hadir
Hapus rindu ini,sekarang
Temui aku, sayang
butuh senyummu
butuh tawamu
butuh candamu
Tahukah betapa aku merindukanmu
sebuah sepi yang tak bisa ku pecah
larut dalam kerinduan ini
semakin sunyi, bertambah sepi
selalu ada ujung disetiap penantian
Selalu ada ujung di tiap penantian
Meski kadang hati terjatuh dalam kerapuhan
Cinta yang indah hanya untuk bunga yang cantik..
Ketulusan yang ada hanya untuk cinta yang indah
Aku tak berjubah kepantasan...
Dan Tak bermahkotakan kesucian untuk cinta..
Suatu saat nanti...
Cintamu kan berujung bahagia dengan cinta yang megah
Bila waktu berlari keluar dari batas masa
Ijinkan aku bersimpuh di hidupnya...
Mohonkan cinta hanya ada di dekap kita..
Bila detik labuhkan kenangan diujung mimpi..
Biar ku terjaga dalam buai sunyi malam
ku tak ingin kehilangan bayangmu dalam sadarku.
Wahai manusia pemeluk cinta..
entah sampai kapan...
ku terus tenggelam dalam rasa yang tak berujung ini
Bisakah kau menjawabnya..???
Hati adalah tempat hamparan cinta untukmu..
dan rimbunnya daun, isyaratkan damai cinta untukmu
lihat aku sayang...
tak pernah berubah rasa ini..
seperti sayap-sayap malaikat,
yang memelukku erat..
jagai ku dalam nyata, akan cinta untukmu..
yang ku tau..
bahagia adalah ketika hati mulai berpuisi untukmu
sedangkan cinta adalah ketika nisan-nisan detik riuh
tuliskan keabadian kebersamaan kita..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar